UU Peraturan Perundang-Undangan: Pilar Hukum Indonesia yang Perlu Anda Pahami

Pelajari UU Peraturan Perundang-Undangan, termasuk UU No. 12 Tahun 2011 dan UU No. 13 Tahun 2022, serta pentingnya dalam sistem hukum Indonesia.

UU Peraturan Perundang-Undangan: Pilar Hukum Indonesia yang Perlu Anda Pahami
Cut Hanti
1 day ago
UU Peraturan Perundang-Undangan: Pilar Hukum Indonesia yang Perlu Anda Pahami Pilar Hukum Indonesia yang Perlu Anda Pahami

Gambar Ilustrasi UU Peraturan Perundang-Undangan: Pilar Hukum Indonesia yang Perlu Anda Pahami

Apa Itu UU Peraturan Perundang-Undangan dan Mengapa Penting?

UU Peraturan Perundang-Undangan adalah dasar hukum yang mengatur bagaimana peraturan perundang-undangan dibentuk, disusun, dan diundangkan di Indonesia. UU ini memastikan bahwa setiap peraturan yang berlaku memiliki legitimasi dan proses yang sah, serta dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Tanpa adanya UU yang jelas, proses pembuatan peraturan bisa menjadi ambigu dan rawan penyalahgunaan.

UU No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan menjadi landasan utama dalam sistem hukum Indonesia. UU ini mengatur tahapan mulai dari perencanaan, penyusunan, pembahasan, pengesahan, hingga pengundangan peraturan. Dengan adanya UU ini, diharapkan tercipta sistem hukum yang terstruktur, transparan, dan akuntabel.

Selain itu, UU ini juga memberikan ruang bagi partisipasi publik dalam proses pembuatan peraturan. Partisipasi masyarakat dianggap penting untuk memastikan bahwa peraturan yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi rakyat. Oleh karena itu, memahami UU Peraturan Perundang-Undangan adalah langkah awal bagi setiap warga negara untuk berperan aktif dalam pembangunan hukum di Indonesia.

Dasar Hukum Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Undang-Undang Dasar 1945 adalah konstitusi negara yang menjadi sumber utama segala peraturan perundang-undangan di Indonesia. Pasal 20, 21, dan 22A mengatur tentang pembentukan undang-undang, hak inisiatif DPR, serta mekanisme pengesahan undang-undang. Setiap peraturan yang dibentuk harus berlandaskan pada UUD 1945 untuk memastikan kesesuaiannya dengan prinsip negara hukum.

UU No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan

UU ini menjadi pedoman teknis dalam proses pembuatan peraturan perundang-undangan. UU No. 12 Tahun 2011 mengatur secara rinci tahapan-tahapan yang harus dilalui dalam pembentukan peraturan, mulai dari perencanaan hingga pengundangan. UU ini juga menetapkan hierarki peraturan, yaitu Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, dan seterusnya.

UU No. 13 Tahun 2022 tentang Perubahan Kedua atas UU No. 12 Tahun 2011

UU No. 13 Tahun 2022 merupakan revisi dari UU No. 12 Tahun 2011 yang bertujuan untuk menyempurnakan dan menyesuaikan dengan perkembangan kebutuhan hukum masyarakat. Beberapa perubahan penting dalam UU ini antara lain penambahan metode omnibus, perbaikan kesalahan teknis, dan penguatan partisipasi masyarakat dalam pembentukan peraturan.

Proses Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan

Perencanaan

Perencanaan adalah tahap awal dalam pembentukan peraturan perundang-undangan. Pada tahap ini, pemerintah bersama DPR menyusun Program Legislasi Nasional (Prolegnas) yang memuat daftar rencana peraturan yang akan dibahas dalam satu periode tertentu. Prolegnas disusun berdasarkan prioritas kebutuhan hukum dan aspirasi masyarakat.

Penyusunan

Setelah perencanaan, tahap berikutnya adalah penyusunan naskah akademik dan draf peraturan. Naskah akademik berisi kajian ilmiah yang mendasari perlunya suatu peraturan, sedangkan draf peraturan merupakan rancangan awal yang akan dibahas lebih lanjut. Penyusunan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk kementerian/lembaga terkait, ahli hukum, dan masyarakat.

Pembahasan

Pada tahap pembahasan, draf peraturan dibahas bersama antara pemerintah dan DPR. Pembahasan ini dilakukan melalui rapat-rapat kerja yang melibatkan komisi-komisi terkait. Tujuannya adalah untuk mendapatkan masukan, saran, dan persetujuan terhadap isi draf peraturan sebelum disahkan menjadi undang-undang.

Pengesahan

Setelah pembahasan selesai, draf peraturan yang telah disetujui bersama akan diajukan untuk disahkan menjadi undang-undang. Pengesahan dilakukan melalui rapat paripurna DPR yang dihadiri oleh anggota DPR dan presiden. Setelah disahkan, undang-undang tersebut akan diterbitkan dan diundangkan.

Pengundangan

Pengundangan adalah proses penempatan peraturan perundang-undangan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia agar diketahui oleh masyarakat. Pengundangan dilakukan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum. Setelah diundangkan, peraturan tersebut mulai berlaku dan mengikat secara hukum.

Hierarki Peraturan Perundang-Undangan di Indonesia

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

UUD 1945 merupakan konstitusi negara yang menjadi sumber utama dari segala peraturan perundang-undangan di Indonesia. Semua peraturan yang dibentuk harus sesuai dengan prinsip-prinsip yang terkandung dalam UUD 1945.

Undang-Undang

Undang-Undang adalah peraturan perundang-undangan yang dibentuk oleh DPR dengan persetujuan bersama Presiden. Undang-Undang memiliki kedudukan tertinggi setelah UUD 1945 dan menjadi dasar bagi pembentukan peraturan di bawahnya.

Peraturan Pemerintah

Peraturan Pemerintah adalah peraturan perundang-undangan yang dibentuk oleh Presiden untuk melaksanakan Undang-Undang. Peraturan ini bersifat teknis dan operasional untuk mendetailkan pelaksanaan Undang-Undang.

Peraturan Presiden

Peraturan Presiden adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh Presiden untuk melaksanakan tugas dan kewenangannya. Peraturan ini bersifat administratif dan tidak boleh bertentangan dengan Undang-Undang atau Peraturan Pemerintah.

Peraturan Menteri dan Setingkatnya

Peraturan Menteri adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh Menteri untuk melaksanakan tugas dan kewenangannya. Selain itu, terdapat juga Peraturan Kepala Lembaga, Peraturan Daerah, dan peraturan lainnya yang berada di bawah Peraturan Presiden dalam hierarki peraturan perundang-undangan.

Peran Partisipasi Masyarakat dalam Pembentukan Peraturan

Partisipasi dalam Penyusunan Naskah Akademik

Dalam penyusunan naskah akademik, masyarakat dapat memberikan masukan melalui mekanisme konsultasi publik. Hal ini bertujuan agar naskah akademik yang disusun benar-benar mencerminkan kebutuhan dan aspirasi masyarakat.

Partisipasi dalam Pembahasan Draf Peraturan

Selama pembahasan draf peraturan, masyarakat dapat mengikuti proses pembahasan melalui forum-forum publik atau media sosial resmi. Masukan dari masyarakat akan dipertimbangkan dalam proses pembahasan untuk menghasilkan peraturan yang berkualitas.

Partisipasi dalam Evaluasi dan Pengawasan

Setelah peraturan diundangkan, masyarakat juga memiliki peran dalam evaluasi dan pengawasan pelaksanaan peraturan tersebut. Melalui mekanisme pengaduan atau forum-forum evaluasi, masyarakat dapat menyampaikan kritik dan saran untuk perbaikan pelaksanaan peraturan.

Peran Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)

LSM memiliki peran penting dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya partisipasi dalam pembentukan peraturan. LSM juga dapat menjadi jembatan antara masyarakat dan pemerintah dalam menyampaikan aspirasi dan masukan terkait peraturan yang sedang dibahas.

Peran Media Massa

Media massa memiliki peran dalam menyebarluaskan informasi tentang proses pembentukan peraturan kepada masyarakat. Dengan informasi yang tepat dan akurat, masyarakat dapat lebih aktif berpartisipasi dalam proses pembuatan peraturan.

Perubahan Terbaru dalam UU Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan

Metode Omnibus

UU No. 13 Tahun 2022 menambahkan metode omnibus dalam pembentukan peraturan perundang-undangan. Metode ini memungkinkan perubahan atau pencabutan beberapa peraturan dalam satu undang-undang untuk efisiensi dan harmonisasi peraturan.

Perbaikan Kesalahan Teknis

UU ini juga mengatur tentang perbaikan kesalahan teknis dalam peraturan perundang-undangan setelah disetujui bersama antara DPR dan Presiden. Hal ini bertujuan untuk memastikan keakuratan dan konsistensi isi peraturan.

Penguatan Partisipasi Masyarakat

UU No. 13 Tahun 2022 memperkuat keterlibatan dan partisipasi masyarakat dalam proses pembentukan peraturan perundang-undangan. Partisipasi masyarakat dianggap penting untuk menghasilkan peraturan yang sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi rakyat.

Penyusunan Peraturan secara Elektronik

UU ini mendorong penyusunan peraturan perundang-undangan secara elektronik untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas. Dengan sistem digital, naskah akademik dan draf peraturan dapat diakses oleh publik secara lebih mudah melalui portal resmi pemerintah, seperti JDIH.

Peningkatan Koordinasi Antar Lembaga

UU No. 13 Tahun 2022 menekankan pentingnya koordinasi yang lebih baik antar lembaga pemerintah dalam proses pembentukan peraturan. Koordinasi ini mencakup kementerian, lembaga, dan DPR untuk memastikan setiap peraturan selaras dengan kebijakan nasional dan kebutuhan masyarakat.

Peningkatan Kualitas Regulasi

Perubahan terbaru juga fokus pada peningkatan kualitas regulasi melalui kajian dampak regulasi (regulatory impact analysis). Kajian ini membantu memastikan bahwa setiap peraturan yang dibuat efektif, efisien, dan tidak menimbulkan beban administratif yang berlebihan bagi masyarakat atau pelaku usaha.

Manfaat dan Dampak UU Peraturan Perundang-Undangan

Menjamin Kepastian Hukum

UU Peraturan Perundang-Undangan memberikan kepastian hukum bagi masyarakat dan pelaku usaha. Dengan adanya kerangka hukum yang jelas, setiap orang dapat memahami hak dan kewajiban mereka serta meminimalkan potensi sengketa hukum.

Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas

Proses pembentukan peraturan yang diatur dengan baik meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pemerintah. Publik dapat mengakses informasi mengenai tahapan pembuatan peraturan, sehingga meminimalkan praktik korupsi dan penyalahgunaan wewenang.

Memperkuat Partisipasi Publik

Partisipasi masyarakat dalam pembentukan peraturan memperkuat legitimasi hukum dan memastikan peraturan mencerminkan kebutuhan nyata masyarakat. Keterlibatan publik juga meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem hukum.

Mendukung Harmonisasi Peraturan

UU ini membantu harmonisasi peraturan di semua tingkat, mulai dari Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, hingga Peraturan Daerah. Harmonisasi ini penting untuk menghindari tumpang tindih atau kontradiksi antar peraturan.

Meningkatkan Kualitas Regulasi

Penerapan kajian dampak regulasi dan metode omnibus memastikan setiap peraturan yang dibuat lebih relevan, efektif, dan efisien. Regulasi yang berkualitas akan mendorong iklim investasi yang lebih baik dan memperkuat kepatuhan hukum.

Studi Kasus Implementasi UU Peraturan Perundang-Undangan

Omnibus Law Cipta Kerja

Implementasi metode omnibus terlihat dalam UU Cipta Kerja yang mencakup revisi beberapa undang-undang sekaligus untuk menyederhanakan regulasi dan meningkatkan kemudahan berusaha. Hal ini sejalan dengan UU Peraturan Perundang-Undangan yang memberikan dasar hukum bagi penyusunan omnibus law.

Penerapan Elektronik Melalui JDIH

Portal JDIH memudahkan masyarakat untuk mengakses peraturan perundang-undangan secara digital. Ini merupakan contoh nyata bagaimana UU Peraturan Perundang-Undangan mendorong transparansi dan akses informasi yang lebih luas.

Partisipasi Publik dalam Revisi Peraturan Pajak

Dalam revisi peraturan pajak, masyarakat dan pelaku usaha diberi kesempatan untuk memberikan masukan melalui konsultasi publik. Hal ini menunjukkan bagaimana UU Peraturan Perundang-Undangan membuka ruang bagi partisipasi aktif masyarakat.

Kaji Dampak Regulasi Sektor Konstruksi

Studi regulasi sektor konstruksi menunjukkan bahwa penerapan UU Peraturan Perundang-Undangan meningkatkan kepastian hukum bagi kontraktor dan investor. Kajian ini mengidentifikasi potensi hambatan dan solusi hukum yang lebih efektif.

Koordinasi Antar Kementerian

Proses pembuatan peraturan di sektor energi dan lingkungan hidup melibatkan koordinasi yang intensif antar kementerian. UU Peraturan Perundang-Undangan memberikan pedoman jelas untuk memastikan regulasi selaras dengan kebijakan nasional.

Tantangan dan Solusi dalam Implementasi UU Peraturan Perundang-Undangan

Hambatan Teknis dan Kapasitas Aparatur

Beberapa aparatur pemerintah masih menghadapi tantangan dalam hal kapasitas teknis dan pemahaman terhadap UU Peraturan Perundang-Undangan. Solusinya adalah pelatihan dan workshop yang intensif untuk meningkatkan kompetensi.

Partisipasi Publik yang Masih Terbatas

Meski mekanisme partisipasi telah diatur, keterlibatan masyarakat dalam praktik masih terbatas. Solusinya adalah peningkatan sosialisasi dan edukasi hukum melalui media massa, seminar, dan platform digital seperti JDIH.

Konsistensi dan Harmonisasi Peraturan

Tantangan lain adalah menjaga konsistensi dan harmonisasi antar peraturan di berbagai tingkat pemerintahan. Solusi yang diterapkan adalah penerapan metode omnibus dan kajian dampak regulasi untuk memastikan tidak ada tumpang tindih.

Transparansi dan Akuntabilitas

Masih ada celah dalam transparansi dan akuntabilitas proses pembuatan peraturan. Solusi yang diimplementasikan meliputi penggunaan sistem elektronik, pelaporan berkala, dan audit regulasi oleh pihak independen.

Pembaruan dan Revisi Berkala

UU Peraturan Perundang-Undangan juga mendorong revisi berkala untuk menyesuaikan dengan dinamika sosial, ekonomi, dan teknologi. Pemerintah melakukan evaluasi rutin terhadap efektivitas regulasi yang ada.

Kesimpulan dan Rekomendasi

Kesimpulan

UU Peraturan Perundang-Undangan menjadi fondasi penting bagi sistem hukum Indonesia. Dengan memahami dasar hukum, proses pembentukan, hierarki peraturan, dan manfaatnya, masyarakat dan pelaku usaha dapat memanfaatkan regulasi secara optimal. Partisipasi publik, harmonisasi, dan kualitas regulasi menjadi kunci keberhasilan implementasi UU ini.

Rekomendasi

Masyarakat dan pelaku usaha disarankan untuk aktif mengikuti proses pembuatan peraturan, memanfaatkan portal seperti JDIH, dan berpartisipasi dalam konsultasi publik. Aparatur pemerintah perlu terus meningkatkan kompetensi teknis dan koordinasi antar lembaga. Dengan langkah-langkah ini, UU Peraturan Perundang-Undangan dapat berjalan efektif, transparan, dan memberikan kepastian hukum yang optimal bagi seluruh rakyat Indonesia.

CTA

Untuk mempelajari lebih lanjut tentang UU Peraturan Perundang-Undangan dan mengakses database regulasi nasional secara lengkap, kunjungi jdih.net – jaringan dokumentasi dan hukum, pusat database peraturan nasional.

About the author
Cut Hanti Sebagai penulis artikel di jdih.net

Cut Hanti

Cut Hanti adalah seorang konsultan bisnis berpengalaman yang berdedikasi untuk membantu perusahaan mencapai kesuksesan dan pertumbuhan yang berkelanjutan. Dengan pengetahuan mendalam tentang strategi bisnis dan pasar yang luas, Cut membantu kliennya mengidentifikasi peluang baru, menghadapi tantangan, dan mengoptimalkan kinerja bisnis mereka.

Sebagai seorang konsultan di Jdih.net, Cut Hanti telah bekerja dengan berbagai perusahaan dari berbagai industri. Ia memiliki latar belakang yang kuat dalam analisis data dan pemahaman yang mendalam tentang tren pasar, yang memungkinkannya memberikan wawasan berharga kepada klien-kliennya.

Cut Hanti selalu bersemangat dalam mencari solusi inovatif untuk tantangan bisnis yang kompleks, dan dia terus berkomitmen untuk memberikan nilai tambah kepada setiap klien yang dia layani.

Artikel Lainnya Terkait UU Peraturan Perundang-Undangan: Pilar Hukum Indonesia yang Perlu Anda Pahami

Konsultasikan perencanaan tender dengan kami, supaya dapat mengikuti jadwal tender pemerintah/swasta dengan baik

UrusIzin.co.id Proses SKK Konstruksi cepat dan memuaskan

Pilih Sub bidang pekerjaan yang akan diambil, misalnya:

  • Konsultan atau Kontraktor
  • Spesialis atau Umum
  • Kecil, Besar atau Menengah
  • Semua cara melengkapi persyaratan perizinan Dasar hingga Izin Operasional ada di UrusIzin.co.id
  • Saatnya anda lengkapi semua persyaratan IZIN DASAR & IZIN OPERASIONAL perusahaan anda mulai dari AKTA pendirian/perubahan, NIB (penetapan KBLI yang tepat) hingga Izin Operasional di semua sektor yang anda jalankan.

Layanan Bisnis Dari Partnet Kami

SBUJK Jasa Konstruksi

Tingkatkan kredibilitas dan peluang bisnis Anda di sektor konstruksi dengan Sertifikat Badan Usaha Jasa Konstruksi (SBUJK). Sertifikat ini membuktikan bahwa perusahaan Anda memenuhi standar kompetensi dan kualitas yang ditetapkan oleh pemerintah, memastikan kelayakan dalam menjalankan proyek konstruksi. Dengan SBUJK, Anda dapat mengikuti tender proyek pemerintah dan swasta, memperluas jaringan bisnis, serta meningkatkan kepercayaan klien dan mitra.

Pelajari Lebih Lanjut

SBUJPTL

Raih pengakuan resmi dalam bidang jasa penunjang tenaga listrik dengan Sertifikat Badan Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik (SBUJPTL). Sertifikat ini menunjukkan bahwa perusahaan Anda memiliki kapasitas dan kompetensi untuk menyediakan layanan berkualitas tinggi di sektor tenaga listrik. Dengan SBUJPTL, Anda dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan, memperluas peluang usaha, dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi industri.

Pelajari Lebih Lanjut

SKK Konstruksi

Tingkatkan profesionalisme dan keahlian Anda di sektor konstruksi dengan Sertifikat Kompetensi Kerja (SKK) Konstruksi. Sertifikat ini diakui secara nasional dan membuktikan bahwa Anda memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menjalankan tugas konstruksi dengan efektif. Dengan SKK Konstruksi, Anda dapat meningkatkan peluang karir, memperoleh kepercayaan dari pemberi kerja, dan memenuhi standar industri.

Pelajari Lebih Lanjut

Bantuan CSMS Migas/Pertamina/PLN

Pastikan kepatuhan terhadap standar keselamatan dengan Contractor Safety Management System (CSMS). Sistem ini dirancang untuk mengelola dan mengawasi kinerja keselamatan kontraktor, memastikan bahwa mereka memenuhi persyaratan keselamatan yang ditetapkan oleh perusahaan Anda. Dengan CSMS, Anda dapat mengurangi risiko kecelakaan, meningkatkan keamanan di tempat kerja, dan membangun budaya keselamatan yang kuat.

Pelajari Lebih Lanjut

Sertifikat ISO 9001

Tingkatkan keunggulan operasional dan kepuasan pelanggan dengan Sertifikat ISO 9001, standar internasional untuk sistem manajemen mutu. Dengan sertifikasi ini, perusahaan Anda akan diakui memiliki proses yang efisien, konsisten, dan memenuhi kebutuhan pelanggan. Sertifikat ISO 9001 tidak hanya meningkatkan reputasi perusahaan di mata klien dan mitra bisnis, tetapi juga membantu mengidentifikasi dan mengatasi risiko dengan lebih efektif, memastikan kualitas produk dan layanan Anda selalu optimal.

Pelajari Lebih Lanjut

Sertifikat ISO 14001

Jadikan perusahaan Anda pelopor dalam pengelolaan lingkungan dengan memperoleh Sertifikat ISO 14001. Standar ini menunjukkan komitmen Anda terhadap praktik ramah lingkungan dan keberlanjutan, mengurangi dampak negatif operasi bisnis terhadap lingkungan. Dengan sertifikasi ISO 14001, Anda tidak hanya mematuhi peraturan lingkungan yang berlaku, tetapi juga meningkatkan efisiensi operasional dan menghemat biaya melalui penggunaan sumber daya yang lebih baik dan pengurangan limbah. Raih kepercayaan dan loyalitas dari konsumen yang semakin peduli terhadap lingkungan dengan sertifikat ini.

Pelajari Lebih Lanjut

Sertifikat ISO 27001

Lindungi aset informasi berharga perusahaan Anda dengan Sertifikat ISO 27001, standar internasional untuk sistem manajemen keamanan informasi. Sertifikasi ini membantu Anda menetapkan, menerapkan, memelihara, dan terus meningkatkan sistem keamanan informasi, memastikan bahwa data perusahaan dan klien tetap aman dari ancaman dan kebocoran. Dengan ISO 27001, Anda tidak hanya memenuhi persyaratan hukum dan regulasi, tetapi juga membangun kepercayaan dan kredibilitas di mata pelanggan dan mitra bisnis, membuktikan bahwa Anda serius dalam menjaga keamanan data.

Pelajari Lebih Lanjut

Sertifikat ISO 37001

Perangi praktik suap dan korupsi dengan Sertifikat ISO 37001, standar internasional untuk sistem manajemen anti-penyuapan. Dengan memperoleh sertifikasi ini, perusahaan Anda menunjukkan komitmen terhadap etika bisnis dan integritas, serta kepatuhan terhadap hukum anti-suap. Sertifikat ISO 37001 membantu Anda mengidentifikasi risiko penyuapan, menerapkan kebijakan dan kontrol yang efektif, dan membangun budaya transparansi. Meningkatkan kepercayaan dari pemangku kepentingan dan memperkuat reputasi perusahaan sebagai organisasi yang bersih dan dapat dipercaya.

Pelajari Lebih Lanjut

Sertifikat ISO 45001

Prioritaskan kesehatan dan keselamatan kerja dengan Sertifikat ISO 45001, standar internasional untuk sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Dengan sertifikasi ini, Anda menunjukkan komitmen untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi karyawan, mengurangi risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Sertifikat ISO 45001 membantu Anda mematuhi regulasi K3 yang berlaku, meningkatkan moral dan produktivitas karyawan, serta mengurangi biaya yang terkait dengan insiden kerja. Jadilah perusahaan yang peduli terhadap kesejahteraan karyawan dengan ISO 45001.

Pelajari Lebih Lanjut