Panduan Lengkap Memahami Undang-Undang Dasar 1945: Pondasi Kepatuhan Korporasi
Legal Manager wajib tahu! Pahami implikasi Pasal-Pasal krusial tentang UUD 1945 bagi bisnis Anda. Cegah risiko denda & sanksi pidana korporasi. Akses analisis regulasi terbaru di JDIH.net.
Cut Hanti
1 day ago
Gambar Ilustrasi Panduan Lengkap Memahami Undang-Undang Dasar 1945: Pondasi Kepatuhan Korporasi
Ibarat fondasi sebuah gedung pencakar langit, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) adalah landasan hukum tertinggi bagi setiap entitas, termasuk korporasi, yang beroperasi di bumi pertiwi. Sebuah perusahaan jasa keuangan ternama di Indonesia baru-baru ini dikenakan denda puluhan miliar rupiah oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akibat pelanggaran terhadap peraturan turunan, yang pada akhirnya bersumber dari prinsip-prinsip konstitusi.
Insiden ini memperlihatkan bahwa risiko legalitas tidak hanya berasal dari regulasi teknis seperti Peraturan Menteri atau Surat Edaran. Risiko terbesar berakar dari ketidakpahaman terhadap amanat konstitusi dan asas-asas negara hukum yang termaktub dalam UUD 1945. Apakah tim legal Anda benar-benar memahami bagaimana Pasal 33 UUD 1945 membatasi praktik monopoli perusahaan Anda? Atau bagaimana Pasal 28D ayat (2) menjamin hak ketenagakerjaan yang harus dipatuhi?
Kepatuhan korporasi, atau yang dikenal sebagai corporate compliance, harus dimulai dari kepatuhan terhadap hukum dasar negara. Mengabaikan hal ini sama dengan membangun bisnis tanpa izin, yang sewaktu-waktu dapat dirobohkan oleh otoritas. Konsekuensi ketidakpatuhan tidak hanya berupa sanksi denda finansial, tetapi juga pencabutan izin, tuntutan pidana korporasi, dan kerugian reputasi yang tidak terpulihkan.
Sebagai Senior Legal Content Writer dengan tiga dasawarsa pengalaman di bidang hukum Indonesia, JDIH.net berkomitmen menyajikan analisis hukum yang tajam. Artikel ini akan mengupas tuntas implikasi konstitusional tentang UUD 1945 bagi dunia usaha. Anda akan mendapatkan peta jalan untuk menerjemahkan nilai-nilai luhur konstitusi menjadi kebijakan compliance yang kuat dan berkelanjutan.
Definisi dan Kedudukan UUD 1945 dalam Tata Hukum Nasional
UUD 1945 adalah konstitusi dan sumber hukum tertinggi yang menempati puncak hierarki peraturan perundang-undangan di Indonesia. Pemahaman yang komprehensif terhadap kedudukan ini sangat penting untuk memastikan tidak ada peraturan di bawahnya yang bertentangan.
UUD 1945 sebagai Grundnorm dan Konstitusi Tertulis
Dalam teori hukum, UUD 1945 berfungsi sebagai Grundnorm atau norma dasar yang menjadi landasan filosofis dan yuridis bagi seluruh peraturan lainnya. Semua undang-undang, Peraturan Pemerintah (PP), Peraturan Presiden (Perpres), hingga Peraturan Menteri (Permen) harus bersumber dan tidak boleh bertentangan dengan UUD 1945. Kedudukan ini diatur secara eksplisit dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, sebagaimana telah diubah.
Pasal 7 ayat (1) UU 12/2011 menegaskan bahwa UUD 1945 adalah jenis Peraturan Perundang-undangan yang berada di urutan teratas. Artinya, ia bukan sekadar dokumen politik, melainkan aturan main legal yang mengikat setiap individu dan badan hukum.
Implikasi Pasal 1 Ayat (3): Indonesia adalah Negara Hukum
Salah satu perubahan fundamental pasca-amandemen adalah penambahan Pasal 1 ayat (3) UUD 1945 yang berbunyi, "Negara Indonesia adalah Negara Hukum." Prinsip ini memiliki implikasi besar bagi korporasi. Negara hukum menjamin kepastian hukum (legal certainty) dan menuntut pertanggungjawaban legal (accountability) dari setiap pelaku usaha.
Bagi perusahaan, penegasan ini berarti setiap aspek bisnis, mulai dari pendirian, operasional, hingga pembubaran, harus tunduk pada peraturan perundang-undangan yang sah. Perusahaan yang mengabaikan aspek legalitas tidak hanya melanggar peraturan teknis, tetapi juga secara fundamental mencederai prinsip negara hukum itu sendiri.
Prinsip-Prinsip Konstitusi yang Mengikat Aktivitas Bisnis
UUD 1945 mengandung pasal-pasal kunci yang secara langsung membentuk kerangka kerja hukum bagi sektor swasta dan korporasi. Kepatuhan di level ini menjadi filter utama sebelum mematuhi peraturan turunan.
Pasal 33: Fondasi Ekonomi dan Pembatasan Monopoli
Pasal 33 UUD 1945 adalah jiwa dari sistem ekonomi Indonesia, yang menegaskan bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan. Ayat (2) menyatakan cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Ayat (3) menegaskan bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara untuk kemakmuran rakyat.
- Amanat Anti-Monopoli: Pasal ini menjadi dasar hukum utama bagi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Korporasi harus memastikan strategi pasar dan penguasaan sumber daya tidak melanggar asas persaingan sehat.
- Kewajiban Corporate Social Responsibility (CSR): Prinsip kekeluargaan juga diinterpretasikan sebagai tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan. Meskipun diatur lebih lanjut dalam UU Perseroan Terbatas, akar kewajiban ini berasal dari konstitusi.
Pasal 28D Ayat (2): Jaminan Ketenagakerjaan yang Adil
Hak Asasi Manusia (HAM) yang termaktub dalam Pasal 28 UUD 1945 memiliki relevansi langsung dengan Divisi Sumber Daya Manusia (SDM). Secara spesifik, Pasal 28D ayat (2) menjamin "setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja."
Jaminan ini menjadi landasan konstitusional bagi Undang-Undang Cipta Kerja (UU 6/2023) dan seluruh peraturan ketenagakerjaan di Indonesia. Perusahaan wajib menjamin:
- Upah Minimum dan Kesejahteraan: Pemberian imbalan yang layak, bukan hanya sekadar upah minimum, tetapi juga hak-hak normatif lainnya.
- Perlakuan yang Adil: Tidak adanya diskriminasi dalam rekrutmen, promosi, dan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
- Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3): Menyediakan lingkungan kerja yang aman dan layak bagi karyawan.
Hierarki Peraturan dan Kewajiban Compliance Korporasi
Memahami hierarki peraturan adalah langkah awal dalam membuat checklist kepatuhan yang efektif. UUD 1945 berada di puncak, diikuti oleh berbagai peraturan turunan.
Struktur Piramida Hukum Indonesia
- Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945: Norma dasar dan tertinggi.
- Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (TAP MPR): Berkedudukan di bawah UUD 1945.
- Undang-Undang (UU) / Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu): Peraturan teknis yang dibuat DPR dan Presiden.
- Peraturan Pemerintah (PP): Peraturan untuk melaksanakan UU, seperti PP 5/2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.
- Peraturan Presiden (Perpres): Peraturan yang bersifat mengatur dan pelaksanaan UU/PP.
- Peraturan Menteri/Lembaga: Peraturan teknis operasional dari kementerian/lembaga terkait.
- Peraturan Daerah (Perda): Peraturan yang berlaku di tingkat provinsi atau kabupaten/kota.
Risiko Sleutelposis dan Ketidakpatuhan
Bagi korporasi, risiko seringkali muncul dari peraturan di tingkat PP, Perpres, atau Permen, yang dikenal sebagai sleutelposis (posisi kunci) implementasi hukum. Pelanggaran terhadap peraturan setingkat PP seringkali dikaitkan dengan sanksi pidana atau denda administratif yang besar. Contohnya, PP 44 Tahun 2025 tentang Tata Cara Penetapan Tarif, Pengelolaan, dan Penyelesaian Keberatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mengharuskan akuntabilitas yang ketat dari perusahaan yang mengelola sumber daya alam.
Setiap perubahan regulasi, seperti Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2025 tentang Perubahan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, harus segera dianalisis oleh Divisi Hukum perusahaan untuk memastikan prosedur tender tetap sesuai.
Studi Kasus Pelanggaran dan Konsekuensi Legal Korporasi
Sejumlah putusan pengadilan terkini menunjukkan bahwa ketidakpatuhan terhadap peraturan turunan, yang berakar pada konstitusi, membawa konsekuensi serius.
Sanksi Lingkungan: Pelanggaran Pasal 33 dan UU Cipta Kerja
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terus meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum terhadap perusahaan. Berdasarkan data KLHK, ratusan perusahaan telah dikenakan Sanksi Administratif terkait pelanggaran pengelolaan lingkungan, dengan puluhan kasus berlanjut ke penegakan hukum pidana. Inti dari pelanggaran ini seringkali adalah ketidakpatuhan terhadap Izin Lingkungan, yang merupakan turunan dari Pasal 33 UUD 1945 dan UU Lingkungan Hidup.
Dalam putusan pidana korporasi, seperti yang tercatat di Direktori Putusan Mahkamah Agung (MA), perusahaan dapat dikenakan denda yang signifikan dan kewajiban pemulihan lingkungan. Hal ini menunjukkan bahwa pertanggungjawaban pidana korporasi adalah ancaman nyata.
Tindak Pidana Korporasi dan Business Judgment Rule
Mahkamah Agung (MA) semakin gencar menerapkan prinsip pertanggungjawaban pidana korporasi. Peraturan Mahkamah Agung (Perma) Nomor 13 Tahun 2016 menjadi panduan bagi hakim. Dalam kasus-kasus Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) atau Tindak Pidana Lingkungan, yang didakwa adalah korporasinya itu sendiri, bukan hanya pengurusnya.
Putusan-putusan MA terkait Business Judgment Rule (BJR) juga menggarisbawahi bahwa direksi dilindungi jika bertindak dengan itikad baik dan kehati-hatian. Namun, perlindungan BJR tidak berlaku jika direksi terbukti melanggar hukum, seperti melakukan suap atau penggelapan yang melanggar ketentuan pidana, yang pada dasarnya bertentangan dengan prinsip negara hukum pada UUD 1945.
Audit Legal dan Strategi Kepatuhan (Compliance) Berkelanjutan
Untuk memitigasi risiko hukum, perusahaan wajib melakukan audit legal yang komprehensif dan membangun budaya kepatuhan dari atas ke bawah.
Checklist Audit Legal Berbasis Konstitusi
- Review Kontrak Ketenagakerjaan: Pastikan semua kontrak, termasuk Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT), tidak bertentangan dengan Pasal 28D ayat (2) UUD 1945, terutama mengenai upah dan perlakuan yang adil.
- Kebijakan Lingkungan: Verifikasi semua perizinan lingkungan (Amdal/UKL-UPL) telah diperbarui dan dijalankan sesuai PP dan Permen KLHK terbaru, sejalan dengan amanat Pasal 33 ayat (3).
- Tata Kelola Perusahaan (GCG): Tinjau Anggaran Dasar dan Peraturan Perusahaan untuk memastikan adanya mekanisme check and balances internal dan pelaporan yang transparan, sesuai dengan prinsip kepastian hukum.
Pentingnya Monitoring Regulasi Baru
Perubahan hukum di Indonesia bersifat dinamis. Perusahaan harus memiliki sistem untuk memonitor regulasi baru yang terbit, seperti Perpres Nomor 68 Tahun 2025 tentang Sistem Pemungutan Pajak atas Transaksi Digital Luar Negeri. Kegagalan memantau perubahan ini, terutama di bidang perpajakan atau perizinan, dapat berujung pada sanksi administrasi dan denda yang besar.
Sistem Legal Update Notification dan database peraturan yang terpusat sangat diperlukan. Hal ini memungkinkan Divisi Legal untuk secara proaktif menyesuaikan kebijakan internal sebelum sanksi diterapkan. Kepatuhan adalah investasi, bukan sekadar biaya.
Kesimpulan: Kepatuhan Konstitusional untuk Kelangsungan Bisnis
Memahami tentang UUD 1945 bukan hanya kewajiban akademis, tetapi kebutuhan fundamental untuk kelangsungan dan kredibilitas korporasi di Indonesia. Konstitusi adalah cermin etika berbisnis yang harus dipegang teguh. Dari jaminan ketenagakerjaan yang adil hingga kewajiban menjaga sumber daya alam, setiap pasal UUD 1945 mengandung implikasi legal yang harus diimplementasikan melalui kebijakan compliance yang kuat.
Mengingat denda dan sanksi korporasi yang semakin tegas dari OJK, KLHK, dan MA, menunda audit legal adalah pertaruhan yang sangat mahal. Lindungi aset dan reputasi perusahaan Anda dari risiko hukum yang tidak perlu.
Hindari sanksi dan denda pelanggaran. Dapatkan informasi peraturan terkini, Putusan Mahkamah Agung, dan analisis legal mendalam di JDIH.net - karena compliance tidak bisa ditunda.
FAQ (Pertanyaan Umum)
Apa yang dimaksud dengan hierarki peraturan perundang-undangan? Hierarki peraturan perundang-undangan adalah urutan kekuatan atau kedudukan peraturan, di mana peraturan yang lebih tinggi mengesampingkan peraturan yang lebih rendah jika terdapat pertentangan. UUD 1945 berada di puncak piramida ini, sehingga semua UU dan peraturan di bawahnya wajib selaras dengan prinsip-prinsip yang termaktub di dalamnya.
Apakah Peraturan Pemerintah (PP) harus selalu ada setelah diterbitkannya Undang-Undang? Ya, Peraturan Pemerintah (PP) diterbitkan untuk melaksanakan Undang-Undang sebagaimana mestinya, sebagaimana diatur dalam Pasal 5 ayat (2) UUD 1945. PP berfungsi sebagai jembatan yang mengatur detail teknis dan operasional yang tidak diatur secara rinci dalam UU, memfasilitasi implementasi hukum di lapangan.
Bagaimana perusahaan bisa mengajukan uji materi (judicial review) terhadap Undang-Undang? Perusahaan dapat mengajukan permohonan uji materi terhadap Undang-Undang kepada Mahkamah Konstitusi (MK). Uji materi ini diajukan apabila perusahaan merasa hak konstitusionalnya yang dijamin tentang UUD 1945 dilanggar oleh berlakunya suatu pasal, ayat, atau bagian tertentu dalam Undang-Undang tersebut.
Apa sanksi utama bagi perusahaan yang melanggar kewajiban ketenagakerjaan? Sanksi bagi pelanggaran kewajiban ketenagakerjaan sangat bervariasi. Mulai dari sanksi administratif berupa denda hingga pembekuan kegiatan usaha oleh Kementerian Tenaga Kerja. Dalam kasus yang lebih serius, seperti kecelakaan kerja fatal akibat kelalaian K3, pengurus perusahaan dapat dikenakan sanksi pidana, dan korporasi dapat dikenakan denda pidana korporasi.
Apakah hak asasi manusia dalam UUD 1945 berlaku juga untuk perusahaan swasta? Prinsip-prinsip Hak Asasi Manusia (HAM) yang termaktub dalam UUD 1945, khususnya Pasal 28, menjadi dasar bagi kewajiban negara dan individu, termasuk badan hukum. Perusahaan swasta harus menghormati HAM dalam segala aspek operasionalnya, terutama dalam hubungan kerja (non-diskriminasi, upah layak) dan dampak lingkungan.
Apa peran JDIH dalam kepatuhan perusahaan? Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH) menyediakan akses resmi dan terpusat terhadap seluruh produk hukum Indonesia. Bagi perusahaan, JDIH.net berperan sebagai sumber verifikasi keabsahan dan pembaruan regulasi, yang sangat krusial untuk memastikan seluruh kebijakan internal perusahaan selalu sesuai dengan peraturan terkini dan UUD 1945.
Referensi Resmi:
About the author
Cut Hanti adalah seorang konsultan bisnis berpengalaman yang berdedikasi untuk membantu perusahaan mencapai kesuksesan dan pertumbuhan yang berkelanjutan. Dengan pengetahuan mendalam tentang strategi bisnis dan pasar yang luas, Cut membantu kliennya mengidentifikasi peluang baru, menghadapi tantangan, dan mengoptimalkan kinerja bisnis mereka.
Sebagai seorang konsultan di Jdih.net, Cut Hanti telah bekerja dengan berbagai perusahaan dari berbagai industri. Ia memiliki latar belakang yang kuat dalam analisis data dan pemahaman yang mendalam tentang tren pasar, yang memungkinkannya memberikan wawasan berharga kepada klien-kliennya.
Cut Hanti selalu bersemangat dalam mencari solusi inovatif untuk tantangan bisnis yang kompleks, dan dia terus berkomitmen untuk memberikan nilai tambah kepada setiap klien yang dia layani.
Artikel Lainnya Terkait Panduan Lengkap Memahami Undang-Undang Dasar 1945: Pondasi Kepatuhan Korporasi
Konsultasikan perencanaan tender dengan kami, supaya dapat mengikuti jadwal tender pemerintah/swasta dengan baik
Pilih Sub bidang pekerjaan yang akan diambil, misalnya:
- Konsultan atau Kontraktor
- Spesialis atau Umum
- Kecil, Besar atau Menengah
- Semua cara melengkapi persyaratan perizinan Dasar hingga Izin Operasional ada di UrusIzin.co.id
- Saatnya anda lengkapi semua persyaratan IZIN DASAR & IZIN OPERASIONAL perusahaan anda mulai dari AKTA pendirian/perubahan, NIB (penetapan KBLI yang tepat) hingga Izin Operasional di semua sektor yang anda jalankan.
Layanan Bisnis Dari Partnet Kami
SBUJK Jasa Konstruksi
Tingkatkan kredibilitas dan peluang bisnis Anda di sektor konstruksi dengan Sertifikat Badan Usaha Jasa Konstruksi (SBUJK). Sertifikat ini membuktikan bahwa perusahaan Anda memenuhi standar kompetensi dan kualitas yang ditetapkan oleh pemerintah, memastikan kelayakan dalam menjalankan proyek konstruksi. Dengan SBUJK, Anda dapat mengikuti tender proyek pemerintah dan swasta, memperluas jaringan bisnis, serta meningkatkan kepercayaan klien dan mitra.
Pelajari Lebih LanjutSBUJPTL
Raih pengakuan resmi dalam bidang jasa penunjang tenaga listrik dengan Sertifikat Badan Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik (SBUJPTL). Sertifikat ini menunjukkan bahwa perusahaan Anda memiliki kapasitas dan kompetensi untuk menyediakan layanan berkualitas tinggi di sektor tenaga listrik. Dengan SBUJPTL, Anda dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan, memperluas peluang usaha, dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi industri.
Pelajari Lebih LanjutSKK Konstruksi
Tingkatkan profesionalisme dan keahlian Anda di sektor konstruksi dengan Sertifikat Kompetensi Kerja (SKK) Konstruksi. Sertifikat ini diakui secara nasional dan membuktikan bahwa Anda memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menjalankan tugas konstruksi dengan efektif. Dengan SKK Konstruksi, Anda dapat meningkatkan peluang karir, memperoleh kepercayaan dari pemberi kerja, dan memenuhi standar industri.
Pelajari Lebih LanjutBantuan CSMS Migas/Pertamina/PLN
Pastikan kepatuhan terhadap standar keselamatan dengan Contractor Safety Management System (CSMS). Sistem ini dirancang untuk mengelola dan mengawasi kinerja keselamatan kontraktor, memastikan bahwa mereka memenuhi persyaratan keselamatan yang ditetapkan oleh perusahaan Anda. Dengan CSMS, Anda dapat mengurangi risiko kecelakaan, meningkatkan keamanan di tempat kerja, dan membangun budaya keselamatan yang kuat.
Pelajari Lebih LanjutSertifikat ISO 9001
Tingkatkan keunggulan operasional dan kepuasan pelanggan dengan Sertifikat ISO 9001, standar internasional untuk sistem manajemen mutu. Dengan sertifikasi ini, perusahaan Anda akan diakui memiliki proses yang efisien, konsisten, dan memenuhi kebutuhan pelanggan. Sertifikat ISO 9001 tidak hanya meningkatkan reputasi perusahaan di mata klien dan mitra bisnis, tetapi juga membantu mengidentifikasi dan mengatasi risiko dengan lebih efektif, memastikan kualitas produk dan layanan Anda selalu optimal.
Pelajari Lebih LanjutSertifikat ISO 14001
Jadikan perusahaan Anda pelopor dalam pengelolaan lingkungan dengan memperoleh Sertifikat ISO 14001. Standar ini menunjukkan komitmen Anda terhadap praktik ramah lingkungan dan keberlanjutan, mengurangi dampak negatif operasi bisnis terhadap lingkungan. Dengan sertifikasi ISO 14001, Anda tidak hanya mematuhi peraturan lingkungan yang berlaku, tetapi juga meningkatkan efisiensi operasional dan menghemat biaya melalui penggunaan sumber daya yang lebih baik dan pengurangan limbah. Raih kepercayaan dan loyalitas dari konsumen yang semakin peduli terhadap lingkungan dengan sertifikat ini.
Pelajari Lebih LanjutSertifikat ISO 27001
Lindungi aset informasi berharga perusahaan Anda dengan Sertifikat ISO 27001, standar internasional untuk sistem manajemen keamanan informasi. Sertifikasi ini membantu Anda menetapkan, menerapkan, memelihara, dan terus meningkatkan sistem keamanan informasi, memastikan bahwa data perusahaan dan klien tetap aman dari ancaman dan kebocoran. Dengan ISO 27001, Anda tidak hanya memenuhi persyaratan hukum dan regulasi, tetapi juga membangun kepercayaan dan kredibilitas di mata pelanggan dan mitra bisnis, membuktikan bahwa Anda serius dalam menjaga keamanan data.
Pelajari Lebih LanjutSertifikat ISO 37001
Perangi praktik suap dan korupsi dengan Sertifikat ISO 37001, standar internasional untuk sistem manajemen anti-penyuapan. Dengan memperoleh sertifikasi ini, perusahaan Anda menunjukkan komitmen terhadap etika bisnis dan integritas, serta kepatuhan terhadap hukum anti-suap. Sertifikat ISO 37001 membantu Anda mengidentifikasi risiko penyuapan, menerapkan kebijakan dan kontrol yang efektif, dan membangun budaya transparansi. Meningkatkan kepercayaan dari pemangku kepentingan dan memperkuat reputasi perusahaan sebagai organisasi yang bersih dan dapat dipercaya.
Pelajari Lebih LanjutSertifikat ISO 45001
Prioritaskan kesehatan dan keselamatan kerja dengan Sertifikat ISO 45001, standar internasional untuk sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Dengan sertifikasi ini, Anda menunjukkan komitmen untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi karyawan, mengurangi risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Sertifikat ISO 45001 membantu Anda mematuhi regulasi K3 yang berlaku, meningkatkan moral dan produktivitas karyawan, serta mengurangi biaya yang terkait dengan insiden kerja. Jadilah perusahaan yang peduli terhadap kesejahteraan karyawan dengan ISO 45001.
Pelajari Lebih Lanjut